selamat datang di blog saya

Selasa, 24 Desember 2013

FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI



FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi pada umumnya, yakni kemungkinan berbagai hambatan yang dapat timbul. Oleh karena itu perlu diketahui hambatan-hambatan tersebut :
1)      Kebisingan
2)      Keadaan psikologis komunikan
3)      Kekurangan keterampilan komunikator atau komunikan
4)      Kesalahan penilaian oleh komunikator
5)      Kurangnya pengetahuan komunikator/komunikan
6)      Bahasa
7)      Isi pesan berlebihan
8)      Bersifat satu arah
9)      Faktor teknis
10)  Kepentingan / interest
11)  Prasangka
12)  Cara penyajian terlalu verbalistik dan sebagainya

HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKATIF DALAM SISTEM INSTRUKSIONAL
Yang dimaksud dengan hambatan komunikatif ialah penghalang atau hal-hal yang dapat memengaruhi kelancaran kegiatan instruksional, dengan titik berat pada faktor komunikasi yang di rencanakannya, atau katakanlah instruksional. Tujuan- tujuan instruksional tidak tercapai karena ada hambatan yang menghalanginya. Hambatan-hambatan tersebut bisa datang dari berbagai pihak : dari pihak praktisi komunikasi yang sedang menjalankan kegiatannya maupun dari pihak komunikan, audiens, atau sasaran pada umum. Bahkan, komponen saluran pun bisa menghambat kelancaran komunikasi. Artinya, semua komponen komunikasi bisa berpeluang memegang keberhasilan instruksional, terutama apabila salah satu atau beberapa saja yang seyogianya dipenuhi tidak ada atau tidak lengkap.
1.     Hambatan pada Sumber
Sumber disini maksudnya ialah pihak penggagas, komunikator, dan juga termasuk pengajar. Seorang komunikator ialah seorang pemimpin, manajer, dan organisator, setidaknya pemimpin dalam pengelolaan informasi yang sedang disampaikannya kepada orang lain. Tanpa dikelola dengan baik, sistematis dan terencana, informasi yang dikemukakannya tidak bisa di terima dengan efektif oleh pihak sasaran.
Tindakan komunikasi juga banyak diwarnai oleh kerangka rujukan penggagasnya. Pengalaman-pengalaman yang unik pada diri komunikator pada masa lalu, misalnya, akan selalu membayangi pandangan-pandangannya tentang sesuatu yang di sampaikan ( Cowley, 1982 ). Dengan begitu, pengalaman-pengalamannya tidak menyenangkan akan tampil pula pada informasi yang disampaikannya.
Beberapa kemungkinan kesalahan yang bisa terjadi pada pihak sumber sehingga kefektifan komunikasi terganggu meliputi beberapa faktor, antara lain misalnya masalah penggunaan bahasa, perbedaan pengalaman, keahlian, kondisi mental, sikap, dan penampilan fisik.
Berikutnya yang dapat mempengaruhi keberhasilan komunikan ialah sikap mental komunikator pada saat menyampaikan informasinya kepada sasaran. Sikap adalah kecendrungan seseorang apabila menghadapi suatau objek, sedangkan sikap mental berarti kecendrungan mental seseorang terhadap sesuatu  yang sedang dihadapi yang kemudian tampak dalam penampilan kepribadiannya atau setidak-tidaknya dalam perilakunya.







2.     Hambatan pada Saluran
Hambatan pada saluran ini terjadi karena adanya ketidakberesan pada saluran komunikasi. Hal ini juga di katakan sebagai hambatan media karena media berarti alat untuk menyampaikan pesan. Gangguan-gangguan seperti ini disebut noise. Kabel telepon terputus, suara radio tidak jelas, tulisan tak jelas, suara gaduh di ruang kelas, gambar pada layar televisi tidak jelas dan sejenisnya, itu semua menunjukkan ketidakberesan saluran komunikasi atau media tadi.
Sebenarnya, faktor  “kesalahan teknis” demikianlah yang sering kita dengar pada berbagai peristiwa gangguan pada saluran atau media tadi. Dalam suatu siaran, apakah melalui radio, film, atau pada momen-momen tertentu yang menggunakan alat elektronik, bila seseorang dari anggota panitia mengumumkan “maaf ada gangguan teknis” atau “maaf ada kesalahan teknis”, itu menunjukkan adanya ketidakberesan pada “teknik” yang digunakan untuk mendukungkegiatan tadi. Bisa jadi kesalahan-kesalahan tadi hanya berupa hubungan pendek atau tidak berfungsinya salah satu peralatan teknis, atau mungkin juga karena sebab lain yang tidak di ketahui saat itu. Semua peristiwa tersebut menghambat jalannya komunikasi yang sedang berlansung, dan efeknya bisa bermacam-macam seperti, suara menjadi gaduh, keluar suara-suara tidak puas, dan hal-hal lain yang menunjukkan ketidakpuasan penonton. Namun yang jelas adalah bahwa tujuan-tujuan komunikasi yang telah di rancang oleh pembicara bisa terganggu.
Sasaran adalah manusia dengan segala keunikannya, baik dilihat dari kacamata fisiologi maupun lebih-lebih lagi dari kacamata psikologi. Yang pertama banyak berkaitan dengan masalah-masalah fisik dengan segala jenis kebutuhan biologisnya seperti kondisi indra, lapar, kurang istirahat, dan haus. Sedangkan yang kedua banyak berhubungan dengan masalah kejiwaan seperti kemampuan dan kecerdasan, minat dan bakat, motivasi dan perhatian, sensasi dan persepsi, ingatan retensi, dan lupa, kemampuan mentransfer dan berfikir kognitif. Beberapa ciri khas tertentu, baik dari aspek fisiologis maupun dari aspek psikologis, mempunyai potensi keunggulan dan kemampuan yang berbeda pada setiap manusia, dan hal itu ada kaitannya dengan kemampuan belajarnya. Karena itu, setiap komunikator : dosen, guru, instruktur, atau praktisi komunikasi lainnya, perlu memperhatikan hal-hal diatas sebelum dan dalam melaksanakan kegiatan instruksionalnya. Anak yang lapar tidak mungkin menerima pelajaran secara optimal karena perhatiannya terganggu, misalnya juga orang yang sedang dalam kondisi kecapaian tidak bisa berkonsentrasi secara baik untuk menerima gagasan-gagasan orang lain.
Dari aspek psikologis, banyak faktor yang dapat memengaruhi proses belajar manusia seperti yang sudah di sebutkan tadi. Karena itu, para komunikator perlu memperhatikan aspek-aspek tersebut guna mengoptimalkan hasil belajar sasaran sesuai dengan yang di harapkannya. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Kemampuan berarti kesanggupan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Sedangkan kecerdasan banyak kaitannya dengan tingkah laku kecerdasan atau kecekatan berpikir dan memahami sesuatu. Karena itu, tingkat kecerdasan biasanya dapat di ukur dengan menghitung angka yang membandingkannya dengan kecerdasan-kecerdasan orang lain, hal ini di kenal dengan nama IQ ( Intelligence Quotient ). Makin tinggi angkanya, berarti makin cerdas orang yang bersangkutan.
2.      Minat adalah kesenangan atau perhatian yang terus menerus terhadap suatu objek karena adanya pengharapan akan memperoleh manfaat daripadanya. Saya berminat kepadanya karena adanya harapan untuk mendapatkannya.
3.      Bakat adalah potensi yang dimiliki oleh setiap orang dalam sesuatu yang memiliki kemungkinan dapat di kembangkan secara optimal dalam kehidupannya. Contohnya, tulisan-tulisannya banyak sekali dan enak di baca, mungkin karena ia mempunyai bakat menulis.
4.      Motivasi berarti kondisi psikologis dalam diri manusia yang mendorongnya untuk melakukan suatu tindakan; pengaktifan tingkah laku, kata Abdullah ( 1979: 37 ). Motivasi yang datang dari dalam disebut motivasi intrinsik, dan yang datang dari luar disebut motivasi ekstrinsik. Motivasi berfungsi untuk mendorong agar seseorang senang dan mau belajar.
5.      Perhatian adalah pemusatan diri dalam mengindera sesuatu dengan mengesampingkan hal-hal yang lainnya. Belajar memerlukan perhatian, tanpa perhatian, orang belajar sulit menangkap makna yang dipelajarinya.
6.      Sensasi dan Persepsi. Ketika indera kita menangkap suatu objek atau benda, itu namanya peristiwa sensasi ( penginderaan ). Baru kemudian terjadilah persepsi bila objek atau benda yang tertangkap indera tadi diterima atau diringkas menjadi informasi dalam benak kita. Jadi, persepsi adalah proses penerimaan informasi dari lingkungan sekitar ( Travers, 1982; 29 ); ia merupakan pengalaman lansung dan segera dengan lingkkungan sekitar.
7.      Ingatan, Retensi, dan Lupa. Ingatan atau memori adalah suatu sistem yang menyebabkan orang dapat menerima, menyimpan, mengolah, dan mengeluarkan kembali informasi yang telah diterimanya.sedangkan apa-apa yang tertinggal atau tersisa dan kemudian dapat diingat kembali setelah seseorang melakukan sesuatu disebut struktur ingatan.
8.      Kemampuan Mentransfer dan Berfikir Kognitif. Transfer dalam belajar berarti proses pemengaruhan belajar pada situasi yang lalu terhadap belajar pada situasi lain.ia terjadi ketika proses belajar seseorang pada suatu situasi memengaruhi proses belajar pada situasi yang lain.

1 komentar:

  1. Best online slots for Android - Jtm Hub
    In 전라북도 출장샵 our detailed review of 논산 출장마사지 all the casino games available for Android - 순천 출장안마 Play at JT Slots and start playing right away! Download the JTG 상주 출장마사지 casino 제주 출장안마 app,

    BalasHapus